Senin, 30 Januari 2023

BEST PRACTICE PPG DALAM JABATAN TAHUN 2022

 Best Prectice PPG Dalam Jabatab Tahun 2022




Lokasi

SMP Negeri  4 Ungaran

Lingkup Pendidikan

Disdikbudpora Kabupaten Semarang

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan minat belajar dan kemampuan literasi numerasi peserta didik pada mata pelajaran Matematika.

Penulis

Abid Khoirul Ismail, S.Pd

Tanggal

14 Desember 2022 dan 10 Januari 2023

Kondisi peserta didik di SMP Negeri 4 Ungaran secara umum berasal dari keluarga yang mata pencahariannya sebagai buruh harian dan buruh pabrik. Dari latar belakang orang tua tersebut berdampak terhadap perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya yang merupakan peserta didik SMP Negeri 4 Ungaran.

 

Perhatian orang tua yang kurang mempengaruhi gaya belajar peserta didik. Sehingga banyak peserta didik yang kurang antusias mengikuti pembelajaran di sekolah.

 

Kurangnya antusias belajar anak membuat mereka kurang minat dalam mengikuti pembelajaran terutama pembelajaran matematika. Apalagi matematika bagi mereka merupakan pelajaran yang sulit. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan berhitung mereka yang masih lemah saat guru mencoba melakukan tes awal untuk megetahui kemampuan dasar berhitung peserta didik.

Dengan kemampuan dasar yang masih rendah megakibatkan pola pikir mereka terhadap pembelajaran matematika yaitu mata pelajaran yang sulit dan bikin pusing. Pola pikir tersebut membuat mereka belum siap secara psikis mengikuti pembelajaran matematika.

 

Kesiapan psikis yang kurang mengakibatkan minat mereka terhadap pelajaran matematika juga rendah. Minat peserta didik yang rendah mengakibatkan hasil belajar matematika peserta didik juga tergolong rendah.

 

Selain minat belajar, karena budaya membaca siswa yang masih rendah, kurangnya latihan soal HOTS bagi siswa pembelajaran yang belum konstekstual, dan referensi masih minim berkaitan dengan soal HOTS hal ini mengakibatkan kemampuan literasi numerasi masih rendah.

Selain itu, masih banyak guru di sekolah yang melakukan pembelajaran dengan metode yang monoton sehingga pembelajaran tidak bervariatif. Pembelajaran yang monoton tersebut juga membuat peserta didik kurang minat mengikuti pembelajaran matematika. Untuk sarana dan prasarana di SMP Negeri 4 Ungaran secara umum sudah baik hanya wifi yang belum mencakup di semua kelas sehingga saat guru ingin melakukan pembelajaran yang bervariasi dengan bantuan internet masih terkendala.

Faktor-faktor tersebut membuat guru harus berusaha untuk dapat melakukan pembelajaran yang inovatif sehingga peserta didik dapat siap secara psikis untuk mengikuti pembelajaran matematika serta dapat meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga pembelajaran semakin bermakna.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), media powerpoint, memanfaatkan bahan ajar, dan referensi di internet, serta memanfaatkan teknologi seperti quizizz, google formulir dan lain-lain.

 

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Praktik pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), media powerpoint, memanfaatkan bahan ajar, dan referensi di internet, serta memanfaatkan teknologi seperti quizizz, google formulir dan lain-lain ini penting untuk dibagikan karena dengan pembelajaran tersebut dapat memberikan dampak perubahan pada peserta didik. Perubahan yang dialami oleh peserta didik berupa kesiapan psikis yang lebih baik, minat belajar yang mengalami perubahan lebih baik, keaktifan klasikal yang lebih banyak, serta hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya.

Selain itu, praktik pembelajaran ini dapat dijadikan referensi guru-guru agar tetap semangat melakukan pembelajaran yang bervariatif dan dapat menerapkannya di kelas-kelas yang diampunya.


Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Peran dan tanggungjawab saya dalam praktik ini adalah:

1.    Mendesain pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang tepat pula dengan mengintegrasikan TPACK dalam kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa meningkatkan minta dan juga kemampuan literasi peserta didik pada materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar.

2.  Mempraktekan model pembelajaran inovatif terpilih yaitu model pembelajaranPBL dikelas yang saja ajar, dan membagikan praktik baik tersebut kepada guru-guru agar semua guru memiliki persepsi yang sama bahwa peserta didik harus aktif dalam pembelajaran dan bukan hanya mendengarkan guru yang ceramah.


Berikut adalah tantangan yang saya hadapi untuk mencapai tujuan tersebut adalah

Tantangan dalam persiapan PPL Aksi yaitu

1.    Penggunaan metode dan model pembelajaran yang inovatif dan tepat bagi peserta didik sesuai dengan materi yang akan dipelajari

2.    Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan

3.    Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik

4.    Pelaksanaan PPL yang terkendala dengan perangkat yang trobel sehingga terdapat bagian sintaks proses pembelajaran yang terlewatkan.

5.    Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut

6.    Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas

 

     Berdasarkan tantangan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi guru terkait dengan kompetensinya yakni kemampuan pedagogik dan profesional sedangkan dari peserta didik yakni minat belajar.

 

Yang terlibat dalam praktek pembelajaran ini adalah 

1.    Saya (penulis), Abid Khoirul Ismail, S.Pd sebagai guru matematika

2.    Drs. Junedi E.S., pengawas SMP Disdikbudpora Kab. Semarang yang menjadi narasumber dalam kegiatan wawancara eksplorasi penyebab masalah dan eksplorasi penentu solusi.

3.    Sri Nurwati, S.Pd, Pengawas SMP Disdikpudpora Kab. Semarang yang menjadi narasumber dalam kegiatan wawancara eksplorasi penyebab.

4.    Drs. Achmad Zamroni, Kepala Sekolah SMP N 4 Ungaran yang menjadi narasumber dalam kegiatan wawancara eksplorasi penyebab.

5.    Prihadi Kurniawan S.Pd, M.Si Dosen Matematika UIN Walisongo yang menjadi narasumber dalamkegiatan wawancara pada eksplorasi penyebab masalah dan eksplorasi penentu solusi.

6.    Tika Ratna Kurniasari S.Pd selaku rekan sejawat guru matematika yang menjadi narasumber dalamkegiatan wawancara pada eksplorasi penyebab masalah dan eksplorasi penentu solusi. 

7.    Guru Vicka Puspitasari, S.Pd Guru IPA yang menjadi narasumber dalamkegiatan wawancara pada eksplorasi penyebab masalah dan eksplorasi penentu solusi. 

8.    Peserta didik SMPN 4 Ungaran kelas IX B berjumlah 33 peserta didik.


Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut?

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah:

1.    Penggunaan metode dan model pembelajaran

a.    Strategi yang dilakukan guru yaitu memilih untuk menggunakan model pembelajaran PBL sedangkan untuk metodenya berupa ceramah variasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.

b.    Proses yang dilakukan yaitu dengan memahami sintaks model apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.

c.    Sumber daya yang diperlukan yaitu guru harus memahami sintaks model pembelajaran PBL dan juga memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis metode yang dipakai dalam pembelajaran.

2.    Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan

a.    Strategi yang dilakukan guru dengan menggunakan jadwal mengajar di kelas pada jam terakhir agar tidak mengganggu jadwal mata pelajaran yang lain.

b.    Proses yang dilakukan dengan memberikan informasi kepada peserta didik pada pertemuan tersebut akan dilakukan pengambilan video agar waktu pengambilan video tidak molor

c.    Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan untuk mengkondisikan kelas agar lebih kondusif dari biasanya.

3.    Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik

a.    Strategi yang dilakukan guru yaitu memilih media pembelajaran yang mudah dipahami peserta didik dengan memanfaatkan gambar gambar, video Youtube yang sesuai dengan cakupan materi yang ditayangkan dalam bentuk slide powerpoint.

b.    Proses yang dilakukan yaitu dengan mencari gambar atau video yang relevan dengan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.

c.    Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan guru dalam mengaitkan atau menghubungkan apakah gambar atau video tersebut sudah sesuai dengan materinya.

4.    Menumbuhkan minat belajar peserta didik

a.    Strategi yang dilakukan guru yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik. Dimana tahapan-tahapan kegiatan tersebut telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang oleh guru dalam RPP.

b.    Proses yang dilakukan yaitu merancang kegiatan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan model pembelajaran yang terpilih.

c.  Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan guru dalam merancang dan menyusun setiap kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik agar lebih termotivasi dan aktif sehingga hasil belajarnya akan meningkat.


Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

1.    Penggunaan model pembelajaran PBL dimana kegiatannya berpusat pada peserta didik, menjadikan peserta didik lebih aktif, dapat meningkatkan kemampuan literasi numerasi peserta didik dibandingkan dengan saat masih menggunakan model dan metode yang monoton.

2.    Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk video yang ditampilkan dalam slide powerpoint memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi, lebih bersemangat dan tidak cepat bosan. Sehingga minat peserta didik dapat ditingkatkan.

3.    Pemanfaatan bahan ajar dan referensi dari internet dapat meningkatkan kemampuan literasi numerasi pada peserta didik.

Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik dan teman sejawat memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut:

1.    Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secara aktif dan kegiatannya menarik, menyenangkan, serta mudah dipahami. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

2.    secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dengan baik dan menjadikan pese rta didik dapat terlibat secara aktif.

3.    Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan dari penguasaan guru terhadap model dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan dalam rancangan RPP yang telah dibuat.

4.  Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru yakni dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan indikator materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik